SURABAYA (Cheng Hoo.co)-Bakti kesehatan untuk Surabaya sehat yang telah memasuki edisi ke-8, disambut gembira oleh warga kecamatan Pabean Cantikan. Kegiatan baksos ditempatkan di Aula kecamatan di Jl. Teluk Sampit 2-A, Minggu (9/7/2023).

Mohammad Januar Rizal, S.STP. Msi, Camat Pabean Cantikan, mengatakan, respon warganya cukup besar dengan digelarnya bakti kesehatan pengobatan tradisional.

“Harapannya, acara yang cukup luar biasa seperti ini, mudah-mudahan bisa secara berkala, misalnya tiga bulan sekali. Untuk tempatnya, bisa di kelurahan, atau di balai RW. Karena ini lebih mendekatkan pada warga. Soalnya kalau di kantor kecamatan mungkin dirasa agak jauh oleh warga,” katanya.

Alifati Tofinashri, Ketua Umum Perkumpulan Pengobat Tradisional Indonesia, menjelaskan, untuk kelancaran kegiatan, maka diterjunkan sebanyak 13 praktisi profesional dari sejumlah organisasi atau lembaga pengobatan tradisional.

“Seperti dari Perkumpulan Pengobat Tradisional Interkontinental Indonesia (PPTII, Perkumpulan Naturopatis Indonesia – DPD Jatim, Perkumpulan Pengobat Tradisional Indonesia (PPTI), dan Universitas Katolik Darma Cendika,” katanya.

Hasyim (69), salah seorang warga yang mengikuti pengobatan akupuntur, mengatakan, ia memiliki keluhan vertigo sejak tahun 2001.

“Harapan kita sebagai warga, semoga dirutinkan. Saya sendiri sudah beberapa kali melakukan pengobatan akupuntur,” katanya.

Selain warga setempat, juga ada Yunus, Muda-Mudi PMTS dari Perkumpulan Fu Qing. Karena belum berani akupuntur, ia pun memiliki teknik akupresur.

“Badan saya kebetulan kurang enak, sehingga saya tertarik untuk ikut mencoba. Meskipun rasanya agak sakit, tapi membuat saya lebih segar kembali,” katanya.

Oei Tjing Yen, Humas DPD PITI Surabaya, mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah mensukseskan program bakti kesehatan pengobatan tradisional, yang dijadwalkan digelar di 31 Kecamatan di Kota Surabaya.

“Alhamdulillah, acaranya hari ini di kecamatan Pabean Cantikan berlangsung sukses. Diikuti oleh 49 warga. Acara ini terlaksana berkat kerja sama antara Yayasan Haji Muhammad Cheng Hoo Indonesia (YHMCHI), DPW PITI Jatim, DPD PITI Surabaya, Yayasan Bhakti Persatuan (YBP), Perkumpulan Pengusaha Indonesia Tionghoa (PERPIT) Jatim, Paguyuban Masyarakat Tionghoa Surabaya (PMTS), Perkumpulan Pengobat Tradisional Interkontinental Indonesia (PPTII, Perkumpulan Naturopatis Indonesia – DPD Jatim, Perkumpulan Pengobat Tradisional Indonesia (PPTI), Universitas Katolik Darma Cendika, Dan Kecamatan Pabean Cantian,” katanya. Tamam Malaka.