Pada hari ini, 19 Januari 2025, bertempat di Tzu Chi hospital PIK, diadakan Seminar Awam dan Munas ke-2 Perkumpulan Pengobat Tradisional Interkontinental Indonesia (PPTII) yang diselenggarakan oleh Tzu Chi Hospital, Jaroemsadha dan PPTII.
(drg. Hj. Putih Sari, ketika memberikan kata sambutan seminar awam dan sekaligus membuka Munas ke-2 PPTII)
Sambutan seminar awam sekaligus pembukaan Munas ke-2 PPTII dilakukan oleh drg. Hj. Putih Sari, M.Des, Wakil Ketua Komisi IX DPR RI dan anggota Dewas Pengawas PPTII. Drg. Putih Sari dalam sambutannya menekankan pentingnya pelayanan kesehatan tradisional di Indonesia, yang telah memberikan banyak kontribusi kepada masyarakat Indonesia khususnya dalam pencegahan dan pengobatan penyakit. Beliau juga mengapresiasi PPTII dalam memperjuangkan pengakuan pengobatan tradisional di Indonesia, khususnya pengobatan tradisional interkontinental (Traditional Chinese Medicine), dan mengucapkan selamat dan sukses untuk Musyawarah Nasional ke-2 PPTII.
(Penghargaan dari PPTII oleh Ibu Hafna Rosyita kepada drg. Hj. Putih Sari, di sebelah kiri Ibu Kelly owner PT. Jaroemsadha dan Bapak Bapak William Adi Teja, B.Med., M.Med., Staf Khusus Kepala BPOM RI dan anggota Dewan Pengawas PPTII)
Hadir dalam acara seminar awam dengan tema “Mengenal Pengobatan Tradisional Tiongkok / Interkontinental” di Indonesia, ada Bapak William Adi Teja, B.Med., M.Med., Staf Khusus Kepala BPOM RI dan anggota Dewan Pengawas PPTII, Ibu Megawati Santoso, Ph.D, anggota pimpinan Konsil Kesehatan Indonesia, Ibu Hafna Rosyita, B.Med., M.Med., Ketua Konsil Kesehatan Tradisional, Dr. Gunawan Susanto, Sp.BS, Direktur Utama Tzu Chi Hospital, Dr. Suriyanto, Direktur Utama Tzu Chi Hospital, Bapak Suriadi, Direktur Umum Tzu Chi Hospital, Bapak Dedi Supratman, SKM., MKM., ketua umum PP IAKMI, dan para tamu undangan lainnya.
(Foto bersama PPTII, drg. Hj. Putih Sari, M.Des, pimpinan Tzu Chi Hospital dan pimpinan PT. Jaroemsadha)
Dalam seminar ini PPTII diwakili oleh Ibu Hafna Rosyita memberikan penghargaan kepada drg. Hj. Putih Sari, M.Des, selaku anggota Dewas Pengawas PPTII, Tzu Chi Hospital sebagai rumah sakit pertama yang memberikan kesempatan bagi Tenaga Kesehatan Tradisional Interkontinental untuk dapat praktik di rumah sakit memberikan pelayanan kesehatan tradisional Interkontinental, bapak William Adi Teja selaku anggota Dewan Pengawas PPTII, ibu Kelly Yap selaku owner dari PT. Jaroemsadha yang telah memberikan pelayanan kesehatan tradisional dan memproduksi herbal TCM selama 20 tahun.
(Bapak Ferdinand, B.Med., M.CM., Ph.D, narasumber seminar “Rahasia Vitalitas dan Panjang Umur dengan TCM”)
Seminar sesi pertama dengan tema “Rahasia Vitalitas dan Panjang Umur dengan TCM” dibawakan oleh Ferdinand, B.Med., M.CM., Ph.D, Tenaga Kesehatan Tradisional Interkontinental, yang juga merupakan Ketua Kolegium Pengobatan Tradisional Interkontinental. Beliau yang juga praktik di TCM Centre, Tzu Chi Hospital menyampaikan dan menekankan penting pemeliharaan kesehatan sesuai dengan kaidah ilmu TCM yang menekankan kesatuan dengan alam untuk mencapai tujuan Vitalitas dan Panjang Umur.
Kemudian, Bapak William Adi Teja, B.Med., M.Med., yang juga selaku salah satu pendiri PPTII dan co-founder Jaroemsadha memberikan Video dan paparan sejarah perkembangan pengobatan tradisional Interkontinental, yang dimulai sejak tahun 2015, dimana warga negara Indonesia yang belajar pengobatan tradisional Tiongkok (TCM) di Tiongkok, setelah lulus tidak mendapatkan pengakuan akan ijazah maupun profesi. Beliau bersama dengan ibu Hafna Rosyita, B.Med., M.Med. dan bapak Suryawan, SE., B.Med., M.Med. serta Go Siane Byantoro, B.Med., M.Med., Mellisa, B.Med., M.Med., Felix Alexius, B.Med., Angellina Mega Cahyady, B.Med., serta Novianti Dewi, B.Med. mendirikan PERKESTRATI yang kemudian berubah nama menjadi PPTII.
Beliau menjelaskan betapa sulitnya pengobatan tradisional Interkontinental (TCM) untuk mendapatkan pengakuan sebagai salah satu jenis Tenaga Kesehatan Tradisional dan pelayanan kesehatan tradisional. Atas bantuan mereka-mereka yang mendapatkan manfaat dan percaya akan pengobatan tradisional Interkontinental seperti Prof. Dr. Ir. H. Sufmi Dasco Ahmad, S.H., M.H., Wakil Ketua DPR RI dan Ketua Dewan Pengawas PPTII, Emanuel Melkiades Laka Lena, S.Si, Apt., Gubernur NTT Terpilih 2025-2030 dan anggota Dewan Pengawas PPTII, drg. Hj. Putih Sari, M.Des, Wakil Ketua Komisis IX DPR RI dan anggota Dewas Pengawas PPTII, dan Menteri Kesehatan 2019-2020 Bapak Terawan Agus Putranto, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, Pengobatan Tradisional Interkontinental mendapatkan pengakuan sebagai salah satu Tenaga Kesehatan Tradisional, dimana dalam UU No. 17 Tahun 2023, dinyatakan bahwa Tenaga Kesehatan Tradisional salah satunya adalah Tenaga Kesehatan Tradisional Interkontinental.
Sekarang, Nakestrad Interkontinental, telah memiliki STRTKT Interkontinental dan SIPTKT Interkontinental, dan sudah dapat masuk dalam pelayanan di rumah sakit, yang pertama kali dimulai dari Tzu Chi Hospital. Beliau juga mengharapkan langkah Tzu Chi Hospital ini dapat diikuti oleh rumah sakit-rumah sakit lain di Indonesia, dan berharap pelayanan kesehatan tradisional Indonesia (Nakestrad Pengobat Tradisional) juga dapat masuk ke dalam rumah sakit.
(Ibu Yuni Fransisca W., B.Med., M.Med., narasumber seminar “Kesehatan Wanita: Pendekatan TCM untuk Hormonal dan Kesuburan”)
Seminar kedua dengan tema “Kesehatan Wanita: Pendekatan TCM untuk Hormonal dan Kesuburan” yang dibawakan oleh Ibu Yuni Fransisca W., B.Med., M.Med., Nakestrad Interkontinental yang juga pratik di TCM Centre Tzu Chi Hospital. Beliau memaparkan kasus-kasus sukses pengobatan TCM untuk mengatasi masalah hormonal dan kesuburan pada wanita.
Acara ini juga disponsori oleh St. Stamford Modern Cancer Hospital Guangzhou, PT. Global Bioscience, PT. Saras Subur Abadi, PT. Jamu Iboe dan Minyak Tangga dan Tiga Daun.
Musyawarah Nasional ke-2 PPTII dibuka oleh Ibu Hanny Nerissa, B.Med. yang adalah Kadiv. Registrasi Konsil Kesehatan Tradisional 2022-2024.
Ibu Hafna Rosyita, B.Med., M.Med., selaku ketua PPTII 2019-2024 menceritakan pencapaian-pencapaian PPTII, dimana salah satunya adalah ada 3 anggota PPTII yang menjadi Suryawan, SE., B.Med., M.Med., Wakil Ketua Konsil Kesehatan Tradisional 2022-204, Ibu Hanny Nerissa, B.Med., Kadiv. Registrasi Konsil Kesehatan Tradisional 2022-2024, Bapak Rachmat, B.Med., Kadiv. Standarisasi Konsil Kesehatan Tradisional 2022-2024; Ibu Hafna Rosyita sendiri kemudian melarutkan estafet PPTII di Konsil Kesehatan Tradisional 2024-2029, Bapak Ferdinand, B.Med., M.CM., Ph.D sebagai Ketua Kolegium Pengobatan Tradisional Interkontinental 2024-2029, Serta banyak pencapaian yang luar biasa lainnya.
PPTII juga telah mempunyai MoU dengan tiga Institusi Pendidikan yang menyelenggarakan program studi akupunktur dan pengobatan herbal, dan pengobatan tradisional Tiongkok, yaitu Universitas Katolik Darma Cendika Surabaya D4 Akupunktur dan Pengobatan Herbal, Institut Ilmu Kesehatan Bhakti Wiyata Kediri D4 Pengobatan Tradisional Tiongkok, Universitas Medika Suherman Cikarang D4 Pengobatan Tradisional Tiongkok. Dengan demikian, Nakestrad Interkontinental bukan hanya lulusan dari Tiongkok, tetapi juga lulusan dari dalam negeri (Indonesia).
(Anggota PPTII peserta Munas ke-2)
Ada sekitar 38 anggota PPTII yang hadir, dari kota Medan, Surabaya, Semarang, Denpasar, Bandung, Cirebon, Tangerang, Kediri dan tentu Jakarta. Semua anggota sepakat menerima laporan pertanggungjawaban dari Ibu Hafna Rosyita.
Kemudian Bapak William Adi Teja, B.Med., M.Med., selaku pendiri dan anggota dewa pengawas PPTII diundang untuk menjadi pimpinan sidang untuk pemilihan ketua PPTII 2025-2030 yang baru. Dibantu oleh Bapak Felix Alexius, B.Med. dan Ibu Christina Sulaiman, B.Med.
(Bapak William Adi Teja, B.Med., M.Med., Bapak Felix Alexius, B.Med. dan Ibu Christina Sulaiman, B.Med. sebagai pimpinan sidang)
Pada acara ini juga diberikan penghargaan kepada anggota-anggota PPTII yang telah memberikan kontribusi kepada PPTII dari awal berdiri sampai dengan tahun 2024.
(Penghargaan kepada anggota PPTII, ibu Kartika Sari Dewi, B.Med.)
Sidang yang dihadiri oleh anggota PPTII kemudian sepakat untuk memilih Bapak Suryawan, SE., B.Med., M.Med. sebagai ketua PPTII 2025-2030.
Pada sambutannya bapak Suryawan menyampaikan pentingnya dukungan dan kekompakan dari seluruh anggota PPTII untuk bersama-sama memberikan pelayanan kesehatan tradisional interkontinental yang berkualitas dalam membantu pemerintah Indonesia untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat Indonesia.
(Ketua PPTII 2025-2030, Bapak Suryawan, SE., B.Med., M.Med., Kaprodi D4 Akupunktur dan Pengobatan Herbal Universitas Katolik Darma Cendika, Surabaya)
Selanjutnya dilakukan diskusi bersama untuk membahas permasalahan, tantangan dan harapan yang dihadapi dan diinginkan oleh anggota PPTII. Diskusi dilakukan bersama dengan Ibu Hafna Rosyita selaku Konsil Kesehatan Tradisional dan Bapak Ferdinand selaku Ketua Kolegium Pengobatan Tradisional.
(dari kiri, Ibu Hafna Rosyita, B.Med., M.Med, Konsil Kesehatan Tradisional, Bapak Suryawan, SE., B.Med., M.Med., Ketua PPTII, Bapak Ferdinand, B.Med., M.CM., Ph.D, Ketua Kolegium Pengobatan Tradisional Tiongkok)
Pada akhirnya, mengikuti selesai acara Munas ke-2 PPTII, ditutup dengan makan malam bersama sambil terus berdiskusi untuk kemajuan pengobatan tradisional khususnya interkontinental di Indonesia.